Rasanya semua orang sudah kenal dengan istilah di atas yang
identik dengan tontonan atau pertunjukan
yang bisa dinikmati khalayak ramai. Di dalamnya ada istilah pemain,
sutradara, produser, dan lain sebagainya.
Ya… dan hidup ini memang sebuah panggung sandiwara. Allah sebagai pembuat scenario sekaligus
sutradaranya. Hanya Dia yang tahu bagaimana akhir perjalanan dari setiap
pemain. Hanya dia yang tahu berapa episode lagi yang perlu kita lalui.
Kata ibu saya, “Yow ngunu kuwi urip, Nduk, ana lakone
dewe-dewe”. (Ya begitulah hidup, ada ceritanya sendiri-sendiri)
Kita adalah pemainnya. Ntah sebagai pemain utama dalam
lingkup kita sendiri atau sebagai pemain pendukung dalam lingkup orang lain. Sifat
baik pun sebenarnya sudah dibekalkan di setiap pemain. Tapi dalam perjalanannya
kita diberi kebebasan untuk memilih jalan mana yang harus kita lalui. Jalan A
atau jalan B. Jalan yang baik atau jalan yang buruk.
Dan sampai saat ini, saya percaya setiap orang yang saya temui adalah orang baik. Kalaupun
ada perbuatan yang tak bisa kita terima, itu karna ada alasan di baliknya yang
bisa diterima oleh logika…
Terkadang kita pun harus belajar berpura-pura.
Menyembunyikan air mata demi kebahagiaan orang sekitar
Menyembunyikan air mata demi suka orang-orang tercinta
Menyembunyikan air mata karena ingin terlihat ceria dan
kuat..
0 komentar:
Posting Komentar