Beberapa hari yang lalu, iseng bertanya ke kang mas yang nun jauh di sana tentang orang-orang terdekatnya.
Saya : Mas.., sebutkan 10 nama orang terdekat...!!
Mas : Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa, Micun, Mimi, Pakdhe.
Saya : Hlo.., ade ga masuk..?
Mas : Sampean ya mesti toh De.. Ga perlu disebutin itu.
Saya : (karena tujuan belum tercapai, akhirnya saya minta dimasukin juga)
Mas : iya, iya... Sampean,
Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa, Micun, Mimi.
Saya : sip sip.. Sekarang remove 2 nama yang tak begitu penting.
Mas :
Micun & Mimi, jadinya Sampean,
Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa.
Saya : remove 2 lagi
Mas : Jipa & Sepupu Surabaya. Tinggal
Sampean,
Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung.
Saya : 2 lagi, Mas..
Mas : mbah. Jadi
sampean,
Ibu, bapak, adik.
Saya : 2 lagi...
Mas : hlo hlo.. yo emoh..
Saya : ayolah...
Mas : (dengan berat hati) bapak dan adik. Tinggal sampean sama Ibu.
Saya : coret 1, Mas..
Mas : yang ini ga bisa, De. Kalau sampean dicoret, tinggal ibu. Ga bisa itu. Aku ntar ya'apa... Kalau ibu'ku yang dicoret, itu namanya durhaka.
Saya :(speechless sambil tersenyum)
Meski awalnya hanya sebuah permainan, dengan begini saya mengetahui 1 lagi sisi lain dari kangmas. Alhamdulillah. Dan insyaALLAH dia memang baik. Karena seorang laki-laki tetap harus lebih mendahulukan ibunya daripada istrinya. Lain halnya seorang istri, yang wajib mendahulukan suaminya daripada orangtuanya.
0 komentar:
Posting Komentar