Sepenggal Episode Kehidupan

Kamis, 08 November 2012

Coret, dan Sisakan 1



Beberapa hari yang lalu, iseng bertanya ke kang mas yang nun jauh di sana tentang orang-orang terdekatnya.

Saya : Mas.., sebutkan 10 nama orang terdekat...!!

Mas : Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa, Micun, Mimi, Pakdhe.

Saya : Hlo.., ade ga masuk..? 

Mas : Sampean ya mesti toh De.. Ga perlu disebutin itu. 

Saya : (karena tujuan belum tercapai, akhirnya saya minta dimasukin juga)

Mas : iya, iya... Sampean, Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa, Micun, Mimi.

Saya : sip sip.. Sekarang remove 2 nama yang tak begitu penting. 

Mas :  Micun & Mimi, jadinya Sampean,  Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung, Sepupu Surabaya, Jipa.

Saya : remove 2 lagi

Mas : Jipa & Sepupu Surabaya. Tinggal  Sampean,  Ibu, bapak, adik, mbah putri, mbah kakung.

Saya : 2 lagi, Mas..

Mas : mbah. Jadi  sampean,  Ibu, bapak, adik.

Saya : 2 lagi...

Mas : hlo hlo.. yo emoh..

Saya : ayolah... 

Mas : (dengan berat hati) bapak dan adik. Tinggal sampean sama Ibu.

Saya : coret 1, Mas..

Mas : yang ini ga bisa, De. Kalau sampean dicoret, tinggal ibu. Ga bisa itu. Aku ntar ya'apa... Kalau ibu'ku yang dicoret, itu namanya durhaka.

Saya :(speechless sambil tersenyum)

Meski awalnya hanya sebuah permainan, dengan begini saya mengetahui 1 lagi sisi lain dari kangmas. Alhamdulillah. Dan insyaALLAH dia memang baik. Karena seorang laki-laki tetap harus lebih mendahulukan ibunya daripada istrinya. Lain halnya seorang istri, yang wajib mendahulukan suaminya daripada orangtuanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Lail. Diberdayakan oleh Blogger.

© Lail, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena