Sepenggal Episode Kehidupan

Senin, 11 Juni 2012

Hujan...

Ada seorang saudariku yang mengatakan,  "Lail memang tak bisa dipisahkan dengan air mata"
Hiya.., cengeng sekali ya kelihatannya. Ya.. Begitulah. Ketika terharu pun tak bisa menyembunyikan air mata.

Dan kemarin, dengan bodohnya ane menangis sepanjang jalan hingga lelah... Jika dari jendela bus bisa dilihat  rintik-rintik hujan, maka di dalam bus hujan turun dengan  deras. Untung sedang duduk sendiri, jadi tak banyak yang memperhatikan. Sampai tersadar saat di pertigaan Blimbing, mataku bengkak dan mukaku kuyu. [Pare-Blimbing ternyata dekat sekali, cuma 30 menit. Padahal masih ingin menangis sepanjang jalan. Hiks…]

Orang-orang di penitipan sepeda menatap tajam ke arahku… :D  

Memasuki kampungku, hujan turun. Ku  biarkan tubuhku dibasahi air hujan.. [lama tak hujan-hujan, asyik juga.…]

Tapi tangis sepanjang jalanku tadi bukan tangis karena marah, sesal ataupun sakit. Tapi tangis karena haru. Tangis karena rasa syukurku. 

Ceritanya, kemarin ane berkunjung ke kampoeng Inggris, tempat sahabat-sahabatku sedang menuntut ilmu. Kunjungan pertama, ke tempat kosnya Budhe.  Sempat berkenalan dengan adik-adik kosnya Budhe. Ada Titin dan Lia. [Benar ga’ ya…] Di sini, curhat pol-polan… Kepada Budhe ini ane juga tak bisa berbohong, menutupi masalah bahasa lainnya. Kata Budhe, “Aku tak mengenalmu dalam waktu satu atau dua hari saja…” Dengan kata lain, Budhe tahu ane sedang berpikir atau tidak. [Bukannya setiap waktu memang harus berpikir.. Ya... begitulah] 

Terkadang kita berpikir, soal seperti itu terlalu mudah, dan tak mungkin keluar dalam ujian. Padahal, ketika diminta mengerjakannya, belum tentu kita bisa...

Itulah kata-kata yang terbit ketika kami  masih terheran, bagaimana seorang Lilik ternyata bisa menempuh sebuah jalan yang jelas-jelas sudah tahu kalau itu salah.

Dari Budhe.., ane mendapat Baby Smile yang lucu sekali. Tiap ada sms masuk, ane pasti langsung tersenyum atau malah cekikan…. [Yes, senyumku sudah kembali. Alhamdulillah…. ^^]

Dan kunjungan ke dua, adalah ke Azizah Camp, tempat  Ne2k dan Ai tinggal. Di sini, si Ne2k ternyata sedang bersih-bersih. Tumben, Nek… :P Cukup lama ane di kamar mungil mereka. Mendengarkan curhat temen se-camp, ngliat foto-foto.. Sampe dirayu untuk maem. Hemmm… setelah 2 hari, ternyata rasa nasi tetep enak ya… :D Terimakasih Ne2k dan Budhe, yang sudah menemaniku dengan sabar untuk berusaha menghabiskan nasi kucingku…

3.30 PM. Waktunya untuk pulang.  Bisa dibayangkan bukan, bagaimana reaksi sahabat yang lama tak bersua kemudian harus berpisah lagi.  Pasti ada kata-kata ini, “Ga oleh pulang dulu”, “Nginep sini ae lo, Bun”, “Lilik nginep di kosku saja”, “Besuk pagi ae, pulange”…  Dan pelukan yang hangat sambil sesenggukkan adalah akhir yang mengharukan…[Hiks.., meski anak-anak se-camp pada melihat, teruskan saja...]

Ane menunggu bus yang menuju Surabaya ditemani Ne2k dan Ai. Budhe tak maw nganter. Tak ingin melihat kepergianku katanya…  To tweet…. :D

Ketika menunggu itulah, Ne2k dan Ai menyanyikanku sebuah lagu.. 

Don't cry just sweep your pain from your eyes
that makes me fall to your heart
Sorry, it's all i can say to your heart
you'll always with me

You are my dream
My sweetest dream
Please babe don't leave me alone

Hold me tight
Close in my arms
I'm with you wherever you are
You'll always be my happy life
This love will last forever

Trust me i know what you have been through
Feel me i always be around you
Wherever i go

Bagaimana ku tak terharu.. Kalian romantis sekali... [Tapi lagunya siapa ya ini, adakah yang tahu...?]
 
Yah.. Itulah perjalanan sehariku kemarin. Terimakasih untuk Budhe, yang maw mendengarkan curhatanku. Semoga selamat sampai rumah ya, segera mendapat pekerjaan baru, dan selamat berdebar-debar ria menanti hari itu… :D Untuk Ne2k dan Ai, maaf ya, tak bisa bercerita pada kalian, meskipun seribu kata kenapa, bagaimana dan apa sudah kalian tanyakan. Terimakasih untuk sayangnya, cinta… [hujan rintik maw jatuh lagi…]

I’m not rich, but I’ve a rich heart
I’m not smart, but I’ve a smart mind
I’m not always right, but I’m not wrong by choosing you as a friend…
Thank so much, kawan…
Hope we’ll together  until Jannah…

Jombang, 09 Maret 2011 beranda, saat rintik hujan membasahi halaman rumahku

0 komentar:

Posting Komentar

Lail. Diberdayakan oleh Blogger.

© Lail, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena